facebook

Mobil Elektrik "Peminum" yang Mampu Berjalan 1600 KM Sekali Isi Ulang!


Walaupun namanya agak aneh, Schluckspecht alias "peminum berat", ternyata mobil elektrik ini berhasil memecahkan rekor jarak tempuh terjauh dalam sekali isi ulang!


Quote:
Salah satu masalah yang kerap menjadi perhatian para manufaktur maupun pengguna mobil elektrik adalah jarak yang dapat ditempuh dalam satu kali pengisian daya baterai. Kelebihan mobil elektrik memang terletak di hilangnya emisi karbondioksida yang merupakan bagian dari inisiatif hijau para produsen otomotif. Kecepatan serta jarak tempuh bukanlah fokus utama pembuatan mobil tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, akselerasi dan kecepatan maksimal yang dapat diraih oleh mobil elektrik semakin tinggi. Begitupula dengan jarak tempuh mobil elektrik dalam satu kali pengisian daya baterai yang semakin jauh.



Sebuah mobil Jerman yang diberi nama “Schluckspecht E” berhasil mencatat rekor jarak tempuh terjauh untuk sebuah mobil elektrik, yaitu dengan menempuh jarak sejauh 1.013,8 mil atau sekitar 1.631,5 kilometer hanya dalam satu kali pengisian daya baterai. Mobil ini dilengkapi dengan 14 baterai lithium-cobalt yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 23 kWh. Untuk meraih jarak maksimal tersebut, mobil ini hanya melaju dengan kecepatan 45 kilometer per jam dengan durasi perjalanan selama 36 jam dan 12 menit.Mobil elektrik yang hanya memiliki satu jok ini berhasil mengalahkan rekor jarak tempuh sejauh 1003 kilometer dalam 27,5 jam yang diraih oleh Japan Electric Vehicle Club pada bulan Mei 2010 lalu.

Pencapaian ini mengundang pertanyaan seputar nama yang dipilih untuk mobil elektrik yang dikembangkan oleh Universitas Offenburg dan institut Franhofer, Jerman. Jika diterjemahkan, Schluckspecht memiliki arti “peminum berat” atau “boozer”, sebuah istilah yang lebih cocok digunakan untuk menggambarkan mobil yang konsumsi tenaga atau bahan bakarnya boros. Ternyata nama tersebut memang diambil dari mobil pertama tim Offenburg dan Franhofer di tahun 1998 yang konsumsi tenaganya bahkan terlalu boros untuk mengikuti kompetisi otomotif. Melihat jarak yang dapat ditempuh oleh mobil-mobil kompetisi ini, apakah mobil elektrik di pasaran akan segera mendekati angka efisiensi energi yang sama?