Ketika minum obat ternyata ada beberapa minuman yang dilarang untuk di
minum dan jika di minum bersamaan dengan obat maka akan menimbulkan efek
samping yang sangat berbahaya bagi kesehatan kamu nah kamu ingin tahu
minuman apa aja yang dilarang untuk di minum ketika kamu minum obat
simak 5 Minuman Yang dilarang Ketika Minum Obat berikut ini.
1. Minuman Berkafein
Kafein dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius jika diminum
dengan stimulan. Hindari meminum secangkir kopi saat sedang mengonsumsi
efedrin (penekan nafsu makan), obat asma dan amfetamin. Beri jarak 2-3
jam setelah minum obat, baru minum kopi. Minuman isotonik Kalium dalam
minuman ini dapat berbahaya bila digabungkan dengan obat untuk penyakit
gagal jantung atau obat-obatan hipertensi. Hindari pisang juga, karena
pisang juga sangat kaya akan kalium.
Banyak orang mengetahui jika kafein biasa terdapat dalam kopi atau
minuman berenergi. Padahal tidak hanya disitu, zat kafein juga banyak
ditemukan dalam kandungan teh, khususnya teh hijau. Makanya agar tidak
salah , hindarilah minum kopi atau teh ketika meminum obat. Menurut
pakar kesihatan, kafein berbahaya jika diminum dengan obat yang
mengandung stimulah. Biasakan untuk tidak meminum minuman berkafein saat
memakn pil penekan nafsu makan atau diet, obat asma atau amfetamin.
Jika Anda seorang penggila kafein, tunggu 2 hingga 3 jam setelah meminum
obat.
Interaksi obat dengan makanan tertentu yang Anda makan dapat
mempengaruhi fungsi obat yang Anda minum sehingga obat tidak bekerja
sebagaimana mestinya.
Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari mulai
peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai efek samping
2. Semua Jenis Susu
Hampir semua orang suka minum susu, tapi walau diklaim menyihatkan.
Jangan pernah coba-coba meminum obat menggunakan air susu. Kandungan zat
di dalam susu akan mengurangi daya serap antibiotik dalam tubuh
sekaligus menghambat penyerapan beberapa komponen tertentu dalam obat.
Tidak hanya itu, kandungan kalsium pada susu juga dapat mengganggu efekt
obat. Jadi saat mengkonsumsi obat, biasakanlah untuk menghindari
konsumsi susu, setidaknya hingga 4 jam kedepan.
Jangan minum obat dengan susu’ kata-kata itu seringkali didengar atau
diucapkan oleh masyarakat ketika ingin mengonsumsi obat oral. Kenapa
susu tidak boleh dicampur dengan obat? Obat atau antibiotik yang
dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif bagi seseorang jika
dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap
dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam aliran darah lalu
dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi untuk pengobatan.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
menyerap obat dengan baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau
tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta apakah ada
unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.
3. Jus Pomegranate (Delima), Jus Grapefruit dan Segala Jenis Jus Lainnya
Saat sedang sakit, buah dan obat menjadi salah satu asupan yang ampuh
untuk mengembalikan kondisi tubuh. Ya, vitamin pada buah-buahan membuat
tubuh lebih fit. Terutama obat, dapat segera menyembuhkan penyakit.
Namun sering kali orang yang sedang sakit minum obat bersamaan waktu
dengan minum jus. Padahal, minum obat bersamaan dengan jus dapat
menghilangkan efek khasiat obat yang diminum.
Kesimpulan ini didapat berdasarkan penelitian dari Universitas Western
Ontario, Kanada oleh Prof. David Bailey. Hasil penelitian ini
membuktikan bawa jus dapat mengganggu ketahanan tubuh dalam menyerap
sari obat. Penelitian ini dilakukan pada sejumlah orang yang diminta
meminum obat dengan air putih dan jus buah.
Setelah diteliti, ternyata orang yang meminum obat dengan air putih
mampu menyerap kandungan obat dengan penuh. Kemudian, orang yang meminum
obat dengan jus hanya mampu menyerap sebagian kandungan obat.
Menurutnya, jus buah yang dapat mengurangi serapan obat adalah jus
jeruk, jus apel, dan jus anggur. Sedangkan obat yang kurang terserap
akibat jus tersebut adalah obat antikanker, darah tinggi, jantung, dan
obat-obat antibiotik lainnya.
4. Minuman Isotonik
Saat kita merasa lelah dan haus selesai beraktivitas, tentunya kita
ingin meneguk minuman yang segar dan rnampu mengembalikan stamina tubuh
dengan cepat. Maka minuman isotonic, pun menjadi salah satu pilihan.
Disamping rasanya yang bervariasi, minuman isotonic juga mengandung ion,
yang dipercaya dapat cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Saat
ini, banyak minuman isotonik di pasaran bebas dengan berbagai merek dan
dapat dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.
Hindari minum obat untuk gagal jantung dan obat-obatan hipertensi dengan
minuman isotonik karena minuman ini mengandung kalium. Selain itu,
kalium yang tinggi juga terdapat pada buah pisang. Kalium berguna bagi
penderita hipertensi, tetapi apabila asupan kalium malah berlebihan
boleh membahayakan si penderita.
5. Minuman Bersoda
Orang tua saya pernah bilang katanya kalau ingin atau setelah minum
obat tidak boleh minum minuman bersoda, misalnya pepsi, coca cola, dll .
karena berbahaya dan bisa menyebabkan keracunan, kematian, dll.
Soda memang bukan minuman yang baik untuk kesehatan karena bisa
menyebabkan kegemukan, osteoporosis bahkan mengurangi jumlah sperma.
Tapi benarkah minum obat dengan soda dapat menyebabkan kematian
mendadak?
“saya kira harusnya minum obat pakai soda bukan penyebab kematian
mendadak. Harus dicari dulu cod (cause of death), dipelajari orang
tersebut pernah sakit apa,” jelas dr. Tunggul d situmorang, sppd,kgh,
ahli ginjal dan direktur rs pgi cikini.
Menurut dr. Tunggul, meminum obat dengan menggunakan soda bukanlah suatu
penyebab terjadinya kematian mendadak, karena hal-hal yang bisa memicu
kematian mendadak antara lain: Serangan jantung, stroke,emboli
(pembentukan gelembung udara atau masuknya benda asing di aliran darah
yang menyebabkan aliran darah tersumbat)
gagal napas “memang ada reaksinya, tapi nggak ada ceritanya seperti itu
(minum obat dengan soda) bikin mati,” tegas dr tunggul yang juga
menjabat sebagai direktur mrccc siloam hospital semanggi.
Tapi meski tidak menyebabkan kematian mendadak, minum obat memang tidak
dianjurkan dengan menggunakan soda atau minuman lain seperti susu, kopi,
teh dan jus. Dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk minum obat
dengan air putih karena air putih bebas dari kandungan bahan kimia
sehingga tidak menimbulkan kontraksi.
Obat atau antibiotik yang dikonsumsi secara oral bisa menjadi efektif
bagi seseorang jika dikonsumsi dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat
oral harus diserap dari saluran pencernaan hingga bisa masuk ke dalam
aliran darah lalu dikirim ke daerah yang sakit atau mengalami infeksi
untuk pengobatan.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
menyerap obat dengan baik, termasuk keasaman relatif di perut, ada atau
tidaknya nutrisi lemak atau nutrisi lainnya, serta apakah ada
unsur-unsur tertentu di dalam tubuh seperti kalsium.
6. Minuman Beralkohol (Wine)
Satu gelas minuman beralkohol semisal Wine yang dikonsumsi bersamaan
dengan meminum obat diklaim dapat menyebakan hipertensi, jantung
berdetak cepat, sakit kepala hingga serangan stroke. Nah, jika Anda
masih sayang dengan nyawa Anda, jangan pernah sekalipun mencampurkan
minuman ini dengan konsumsi obat.
Meski tidak semua jenis minuman berbahaya jika diminum bersamaan dengan
obat, namun minuman yang paling baik dan dianjurkan adalah air mineral.
Lagipula Anda tentu tidak ingin obat yang dibeli mahal itu tidak berguna
bukan?
6 Minuman yang Jangan di Campur Dengan Obat
Posted by Unknown
18.25, under |
0
komentar