facebook

Blogroll

Taman Nasional Teluk Cendrawasih: Menyapa Ikan Terbesar di Muka Bumi



Teluk Cendrawasih adalah taman nasional dengan perairan terluas di Indonesia. Di kawasan ini berdiam kekayaan biota laut yang amat mengagumkan. TNTC telah menjadi perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika di Papua. Inilah tempat yang dapat menjadi alasan kuat untuk Anda memperpanjang jadwal wisata selama berada di Papua Barat dan atau Papua

 
Teluk Cendrawasih menjadi surga bagi banyak tumbuhan dan hewan baik di darat apalagi di bawah airnya. Lalu yang paling dinantikan adalah perjumpaan dan interaksi dengan raksasa bawah laut, yaitu hiu paus yang ramah. Bagaimana pun, perjumpaan dengan ikan terbesar di muka bumi itu begitu sangat menggoda dan menjadi impian para penyelam. Penyingkapannya di Teluk Cendrawasih adalah sebuah penemuan besar dalam dekade ini.
 
Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah sebuah teluk yang dikelilingi beberapa pulau, di antaranya adalah Pulau Biak, Pulau Yapen, dan daratan utama Pulau Papua. Secara administratif wilayahnya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Lokasinya ada di tepi Samudera Pasifik dan merupakan daerah lempengan benua  sehingga menjadikan sangat kaya flora dan fauna. Taman nasional ini mempunyai 14 jenis flora yang dilindungi dan sebagian besar didominasi jenis pohon kasuarina.
 
Apabila Anda mengira bahwa Raja Ampat adalah yang terkaya maka di Teluk Cenderawasih menanti pemandangan yang lebih beragam dengan daya pikat utamanya melihat langsung hiu paus. Kawasan ini meliputi 18 pulau  dengan panjang garis pantai sekira 500 kilometer. Seluruh kawasan cagar lautnya menjadi habitat berbagai jenis burung dan satwa laut, seperti remis raksasa, kura-kura, hiu, penyu, lumba-lumba, dan dugong. 
 
Taman Nasional Teluk Cendrawasih diresmikan tahun 1993 dengan luas sekira 1.453.500 hektar membentang dari timur Semenanjung Kwatisore hingga Pulau Rumberpon. Kawasan TNTC meliputi luas lautan sekira 89,8% dengan terumbu karangnya sekira 5,5%, daratan pulau-pulaunya sekira 3,8%, serta daratan dan pesisir pantainya hanya sekira 0,9%. Anda tidak harus menjelajah semuanya untuk menikmati keindahan Teluk Cendrawasih tetapi hanya perlu meyambangi beberapa tempat saja di antaranya adalah: Pulau Yoop, Pulau Nusrowi, Pulau Mioswaar, Pulau Numfor, dan Pulau Rumberpon.
 
Adalah sangat mengesankan apa yang ada di bawah lautnya dimana persentase karang hidupnya mencapai 65,64% atau jika ditotal memakan area seluas 70.000 hektare. Di sini berdiam sekira 36 jenis burung, 196 jenis moluska, 209 jenis ikan, serta paus dan lumba-lumba. Kawasan ini juga menjadi tempat bagi empat jenis penyu yang dilindungi, yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
 
Perairan Teluk Cenderawasih adalah kawasan konservasi laut terbesar di Indonesia sekaligus menjadi pusat penelitian hiu paus atau whale shark (Rhincodon typus) di dunia dengan kerja sama antara pemerintah, swasta, masyarakat, perguruan tinggi dan LSM dalam dan luar negeri. Pengamatan hiu paus di Kwatisore telah dijadikan lokasi penelitian. Di sini hiu paus sering muncul ke permukaan dan terbiasa berinteraksi dengan nelayan. Umumnya mereka muncul di sekitar bagan (rumah terapung tempat menangkap ikan) yang banyak ditemukan di sepanjang perairan Kwatisore.
 
Taman Nasional Teluk Cendrawasih telah menjadi surga bagi para penikmat wisata bahari dan bawah laut internasional. Selain itu, kawasan ini juga memiliki wisata jelajah gua yang ada di Pulau Mioswaar, sekaligus merupakan sumber air panas yang mengandung belerang. Di gua ini pun terdapat kerangka leluhur suku Wandau yang amat dijaga keberadaannya dan dipercaya sebagai manusia pertama yang datang ke pulau ini. Hal serupa juga terdapat di Pulau Numfor dimana terdapat tengkorak manusia serta piring antik dan peti berukir yang sangat tinggi nilai sejarah dan budaya.

Pria China jalan kaki tiga hari gendong rumah sendiri




Pria China jalan kaki tiga hari gendong rumah sendiri

 - Liu Lingchao, 39 tahun, pria asal China berjalan kaki selama tiga hari menggendong rumahnya menuju Kota Liuzhou. Dia bermaksud menjual sampah yang berhasil dia kumpulkan dengan menjadi pemulung.

Karena bentuk rumahnya yang mirip siput dia dijuluki Manusia Siput, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (1/12).

Meski hanya menjadi pemulung namun penghasilan Liu cukup untuk hidupnya sehari-hari.

Saat berada di kota dia tidur di dalam rumah siputnya yang lebih mirip tenda itu.

"Hidup saya hancur berantakan enam tahun lalu ketika saya kehilangan pekerjaan setelah ayah meninggal dan pernikahan saya juga bubar. Istri saya pergi meninggalkan saya," kata Liu.

Dia akhirnya menyadari harus mengakhiri rasa depresinya dan mulai mencari nafkah.

"Yang paling memungkinkan adalah menjadi pemulung sampah. Kota adalah tempat paling bagus buat menjadi pemulung. Tapi ongkos dan biaya menginapnya membuat keuntungan dari memulung sedikit."

Akhirnya Liu mengakali situasi itu dengan membuat rumah yang bisa dia gendong sambil berjalan. Warga setempat yang melihat perbuatan Liu sering hilir mudik di kota lalu menjulukinya Pria Siput.

"Itu berarti saya tidak perlu keluar biaya menginap dan transportasi," ujar Liu.

"Bahkan kini saya bisa dapat uang dari hasil orang berfoto dengan rumah siput saya. Saya bilang ke mereka, 'meski kecil ini rumah saya dan cukup berguna'."

10 Tempat Paling Sering Masuk Instagram Sepanjang 2014 Versi CNN




Instagram selalu menjadi aplikasi favorit para traveller untuk berbagi foto perjalanan mereka. Rupanya, sepanjang tahun 2014 ini tercatat ada 10 tempat yang paling sering masuk Instagram. Sayang sekali Indonesia tidak masuk dalam kesepuluh tempat tersebut.

Dilansir dari CNN, tempat pertama yang paling sering masuk Instagram adalah Disneyland California. Tempat ini didesain dan dibangun langsung oleh Walt Disney. Tidak heran, jika tempat ini menempati posisi nomor satu sebagai destinasi yang paling sering masuk Instagram.



Tempat kedua diisi oleh Dodger Stadium di Los Angeles, California. Stadion ini tersohor sebagai rumah dari tim baseball kenamaan Los Angeles. Sementara itu, Times Square di New York menempati urutan ketiga.

Tak hanya dikenal karena gemerlapnya billboard raksasa, Times Square juga sering menjadi tempat syuting film Hollywood, salah satunya adalah "Spiderman". Tak heran semua orang pasti ingin berfoto di tempat fenomenal ini. Apakah Anda juga salah satunya?

Sedangkan destinasi keempat dipegang oleh negara Asia yaitu Thailand. Rupanya banyak pelancong yang hobi berfoto di Siam Paragon Shopping Mall, di Bangkok. Maklum saja, Siam Paragon merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Asia.

Sementara itu, urutan kelima ditempati oleh Gorky Park yang merupakan taman terbesar yang ada di kota Moskow, Rusia. Disusul oleh Museum Louvre di Paris, Perancis. Sementara urutan 7 dan 8 diisi oleh Red Square, Moskow, dan Madison Square Garden, New York. Dua destinasi penutup daftar ditempati oleh Yankee Stadium, New York dan The Dubai Mall, Uni Emirat Arab.

Pria di Tiongkok Tawarkan Diri Dipukuli Demi Obati Leukimia Anak


Pria di Tiongkok Tawarkan Diri Dipukuli Demi Obati Leukimia Anak




Seorang pria Tiongkok baru-baru ini ramai diberitakan di media. Pasalnya, pria tersebut rela dipukuli oleh siapapun demi mengumpulkan uang untuk mengobati anaknya yang menderita leukimia.

"Karung tinju manusia, 10 Yuan (Rp 20 ribu) per pukulan," tulis pria bernama Xia Jun tersebut pada kaos yang dikenakannya. Di depan pria itu terdapat sebuah kotak kardus tempat orang-orang menyumbang dan diberi foto anaknya serta sertifikat diagnosis rumah sakit.

Xia Jun rela melakukan aksi itu untuk mengobati anaknya, Guo Guo, yang telah menderita leukimia selama 2 tahun. Berusaha untuk sembuh, Guo Guo mendatangi 3 rumah sakit dan telah dijadwalkan untuk melakukan transplantasi sumsum. Namun, biaya untuk transplantasi yang begitu besar sejumlah 700 ribu Yuan (Rp 1,3 miliar) menghadang mereka.

Pada awalnya Xia Jun berpikir untuk meminta-minta, tapi niat itu urung dilakukan karena khawatir masyarakat mengabaikannya karena mencurigainya sebagai penipu. Akhirnya, Xia mencari cara lain dan memutuskan untuk mengumpulkan uang dengan menjadi karung tinju hidup.

Sejak aksinya yang unik ini, Xia memperoleh banyak bantuan dari masyarakat. Xia juga mengaku bahwa banyak orang yang datang kepadanya sejak aksinya diberitakan di media.

"Ada banyak orang baik hati yang datang ke rumah sakit untuk melihat anakku tiap harinya," cerita Xia. "Kadang-kadang lebih dari 20 orang datang dalam satu hari. Ponselku selalu kehabisan baterai karena banyak orang baik terus menelepon saya."

Sejauh ini, Xia telah mengumpulkan uang sebanyak 800 ribu Yuan (Rp 1,6 miliar), melebihi kebutuhannya untuk mengobati penyakit anaknya. Xia juga berencana untuk mengembalikan uang-uang tersebut setelah kondisi anaknya membaik.

Meskipun dokter Guo Guo mengatakan bahwa kondisinya telah membaik, putra Xia tersebut masih memiliki banyak tahapan sebelum dinyatakan benar-benar sembuh. Guo Guo akan menjalani setidaknya 2,5 tahun untuk melampaui fase kritis dan memasuki tahap ketiga yakni penolakan, infeksi dan kekambuhan. Bagaimanapun, masih banyak orang baik yang menawarkan untuk membantu Xia dalam menyembuhkan anaknya.