facebook

Blogroll

Kampung Wanita Penyelam Tradisional di Jepang



Ama adalah sebuah desa tradisional penyelam Jepang, yang terkenal untuk mengumpulkan mutiara. Mayoritas penduduk ama adalah perempuan. Tradisi Jepang menyatakan bahwa praktek ama mungkin telah berlangsung selama hampir 2.000 tahun. Berlangsung secara tradisional, dan bahkan baru-baru ini tahun 1960-an, perempuan desa ama terjun hanya memakai cawat. Bahkan di zaman modern, ama menyelam tanpa peralatan selam atau tangki udara, membuat mereka menjadi semacam penyelam tradisional bergaya bebas alias free-style

Sekali lagi bangsa Jepang menunjukan diri bahwa mereka sebagai bangsa dengan etos kerja yang paling luar biasa di antara bangsa lain.


Quote:
Mohon maaf, apabila gambar agak BB+17. Disini saya bukan mau menonjolkan sebuah tampilan pornografi. Tapi bagaimana melihat dan memahami kehidupan kaum wanita desa Ama dengan perjuangannya.

























Tiwah, Ritual Mensucikat Mayat Ala Suku Dayak


Ritual Tiwah yaitu prosesi menghantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan memindahkan sisa jasad dari liang kubur menuju sebuah tempat yang bernama sandung.

Ritual Tiwah dijadikan objek wisata karena unik dan khas banyak para wisatawan mancanegara tertarik pada upacara ini yang hanya di lakukan oleh warga Dayak Kalteng. Tiwah merupakan upacara ritual kematian tingkat akhir bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Dayak Pedalaman penganut agama Kaharingan sebagai agama leluhur warga Dayak.

Upacara Tiwah adalah upacara kematian yang biasanya digelar atas seseorang yang telah meninggal dan dikubur sekian lama hingga yang tersisa dari jenazahnya dipekirakan hanya tinggal tulangnya saja.

Ritual Tiwah bertujuan sebagai ritual untuk meluruskan perjalanan roh atau arwah yang bersangkutan menuju Lewu Tatau (Surga – dalam Bahasa Sangiang) sehingga bisa hidup tentram dan damai di alam Sang Kuasa. Selain itu, Tiwah Suku Dayak Kalteng juga dimaksudkan oleh masyarakat di Kalteng sebagai prosesi suku Dayak untuk melepas Rutas atau kesialan bagi keluarga Almarhum yang ditinggalkan dari pengaruh-pengaruh buruk yang menimpa.

Bagi Suku Dayak, sebuah proses kematian perlu dilanjutkan dengan ritual lanjutan (penyempurnaan) agar tidak mengganggu kenyamanan dan ketentraman orang yang masih hidup. Selanjutnya, Tiwah juga berujuan untuk melepas ikatan status janda atau duda bagi pasangan berkeluarga. Pasca Tiwah, secara adat mereka diperkenakan untuk menentukan pasangan hidup selanjutnya ataupun tetap memilih untuk tidak menikah lagi.








Melaksanakan upacara tiwah bukan pekerjaan mudah. Diperlukan persiapan panjang dan cukup rumit serta pendanaan yang tidak sedikit. Selain itu, rangkaian prosesi tiwah ini sendiri memakan waktu hingga berhari-hari nonstop, bahkan bisa sampai satu bulan lebih lamanya.

Upacara tiwah yang digelar keluarga Ari Dewar, anggota DPRD Kotawaringin (Kotim) ini, misalnya. Mereka menyelenggarakan hingga 30 hari lamanya dan mengeluarkan biaya mencapai hampir satu miliar. Tiwah dilaksanakan untuk almarhum ayahandanya Dewar I A Bajik yang meninggal sekitar 12 tahun silam, sang paman Simon Mantir, serta 21 orang jenazah kerabat mereka yang diikutsertakan dalam upacara yang saat ini masih berjalan.





“Saya dan saudara saya Alfian O Dampa yang menanggung seluruh biaya tiwah ini, sebab tidak semua orang Kaharingan mampu melaksanakan tiwah. Tiwah ini sifatnya wajib dilaksanakan, sebab sebelum orang yang meninggal dunia ditiwah, maka ia belum bisa masuk ke dalam surga. Ini kepercayaan penganut Agama Kaharingan,” terang Ari Dewar.

Tiwah yang diselenggarakan keluarga Ari Dewar di tempat kelahirannya di Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotim ini sudah berlangsung sejak minggu kedua Bulan November lalu. Puncaknya pada tanggal 11 Desember 2010 mendatang.

Menurut dia, keluarga yang masih hidup adalah orang yang bertanggung jawab dan berkewajiban mengadakan upacara tiwah. Ritual ini juga sebagai bukti kecintaan mereka terhadap leluhur.

“Siapa lagi yang akan menghantarkan leluhur agar bisa masuk surga kalau bukan keluarga yang masih hidup. Ini menurut ajaran Agama Kaharingan yang dianut almarhum orangtua saya,” kata Ari Dewar yang saat ini sebenarnya tidak lagi menganut kepercayaan Kaharingan, agama leluhurnya.

Dia mengaku telah berkonsultasi dengan para guru agama seperti ustaz dan kiai di Banjarmasin. Setelah diizinkan barulah berani menggelar upacara adat tiwah. Ini bentuk penghormatan terhadap leluhur, termasuk ayahnya. Sebab, tiwah merupakan upacara adat asli suku Dayak, sukunya sejak lahir.


“Ritual ini sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam, jadi perlu dilestarikan. Mengangkat kerangka orang yang sudah meninggal kemudian menaruhnya di dalam sandung atau rumah kecil dengan tidak menyentuh tanah,” jelas Ari Dewar.

Osoh T Agan, pisor atau pemimpin ritual tiwah menjelaskan, ritual tiwah merupakan rukun kematian tingkat terakhir yang waktu pelaksanaannya tidak ditentukan. Bisa dilaksanakan kapan saja sesuai kesiapan keluarga yang ditinggalkan.

Sebelum upacara tiwah dilaksanakan, terlebih dahulu digelar ritual lain yang dinamakan upacara tantulak. Menurut kepercayaan Agama Kaharingan, setelah kematian, orang yang meninggal dunia itu belum bisa langsung masuk ke dalam surga. Kemudian digelarlah upacara tantulak untuk mengantar arwah yang meninggal dunia tersebut menuju Bukit Malian, dan di sana menunggu diberangkatkan bertemu dengan Ranying Hattala Langit, Tuhan umat Kaharingan, sampai keluarga yang masih hidup menggelar upacara tiwah.


“Bisa juga dikatakan Bukit Malian itu adalah alam rahim, tempat suci manusia tinggal sebelum lahir ke dunia. Di alam itulah orang yang meninggal dunia menunggu sebelum diberangkatkan menuju surga melalui upacara tiwah,” terang pemuka Agama Kaharingan dari Kota Palangka Raya ini.

Puncak acara tiwah ini sendiri nantinya memasukkan tulang-belulang yang digali dari kubur dan sudah disucikan melalui ritual khusus ke dalam sandung. Namun, sebelumnya lebih dahulu digelar acara penombakan hewan-hewan kurban, kerbau, sapi, dan babi.

Tips dan Trik bagi yang ingin Bunuh Diri


tapi jangan di jadikan inspirasi ya gan...


Spoiler:






















Bocah Kecil Miliki 25 Jari Tangan dan Kaki




Bocah laki-laki berusia empat tahun di India lahir dengan 25 jari tangan. Namun orang tuanya tidak ingin melakukan operasi atas kelainan yang dideritanya.
Arpan Saxena menderita dua kelainan genetik langka yang disebut Polydactyl dan Syndactyly, Bocah yang lahir di Bhopal ini memiliki jempol ganda,

Polydactyl, merupakan gangguan genetic yang menimbulkan kelebihan jumlah pada jari, sedangkan Syndactyly, adalah bentuk jari tangan dan kaki menyatu.

Memiliki 13 jari tangan dan 12 jari kaki tidak membuat Arpan minder. Hal itu bahkan membuat anak ini menjadi selebriti baru di Bhopal, dengan fotonya terpampang di tembok kota.

“Saya suka kalau orang datang menemui saya dan mengambil foto saya. Tapi satu-satunya hal yang tidak saya suka adalah saya tidak bisa berjalan karena kakiku tidak pernah masuk dalam sepatu,” ujar Arpan seperti dikutip Daily Mail, Rabu (31/10/2012).

Ayahnya, Anil Saxena, seorang penarik becak, membenarkan balita itu awalnya lahir dengan 26 jari.

“Ketika dia lahir, kami terkejut melihat bahwa ia memiliki 26 jari tangan dan kaki. Saya tidak pernah mendengar ada orang yang lahir dengan jari begitu banyak. Namun, karena suatu kecelakaan membuat jari Arpan hilang satu,” ujar pria berusia 35 tahun ini.

Ibu Arpan, Tanu, 30, mengatakan mereka tidak akan melakukan operasi, meski sudah banyak orang telah menawarkan bantuan.

“Setiap orang tua bermimpi dikenal karena anak-anak mereka. Arpan terkenal di seluruh Bhopal dan kita suka hal itu. Saya khawatir kalau operasi dapat mempengaruhi dia diusianya yang masih muda ini,” ujar Tanu.

Arpan tidak bisa mengalahkan rekor dunia untuk jumlah jari tangan dan kaki terbanyak. Hal itu dikarenakan rekor dunia saat ini dipegang oleh sesama dari India, Akshat Saxena, seorang anak dua tahun yang lahir dengan 34 jari tangan dan kaki.

Foto Festival Kematian di India

























Sati, Tradisi Bakar Diri di India



Kata “Satya” yang ditemukan dalam bahasa Jawa kuno, merupakan kata yang di adopsi daribahasa Sanskerta India, dari bentuk kata sifat “Sati”, yang berarti tulus, jujur, loyal (untuk satu suami, raja; bersumpah kepada seseorang), berbudi luhur, baik. Untuk mengenal lebih jauh akanarti dari kata Satya (setia), mari kita mengenal terlebih dahulu arti dari kata Sati.



Istilah Sati (Su-thi atauSut te e) di India di duga keras berasal dari kisah Dewi Sati, yang juga dikenal dengan nama Dakshayani. Dewi Sati atau Dakshayani di kenal akan tindakan pengorbanan dirinya dengan terjun ke dalam api pembakaran, karena ia tak mampu menahan penghinaanDakhsa (ayahnya), terhadap Shiva (suaminya). Setelah pembakaran diri dan mati, Dakshayani bereinkarnasi, lahir untuk kedua kalinya sebagai puteri dari raja gunung, Himawan, dengan nama Parvati, yang akhirnya kembali menjadi istri dari Shiva untuk kedua kalinya.

Kisah kesetiaan sempurna Dewi Sati kepada Siva, suaminya, sering dikutip untuk membenarkan asal-usul dari praktek Sati di India, praktek yang menggambarkan bentuk kesetiaan terakhirseorang istri dengan mengorbankan diri hidup-hidup di dalam api kremasi mayat suami. Dalam Sanskerta, Sati dibedakan dalam dua jenis: Sahamarana, sahagamanaat au anvarohana.

Kematian seorang wanita yang naik ke tumpukan kayu bakar kremasi mayat suami dan mati bersama. Anumarana. Mayat suami di kremasi terlebih dahulu dan sang istri kemudian di kremasi terpisah ditempat lain, kadang-kadang dengan abu suami atau kenang-kenangan lain dari suami. Sedangkan pada masa peperangan, para istri dari pangeran dan raja yang kalah melakukanbunuh diri (Jauhar) untuk menghindari diri jatuh ke tangan musuh yang menang.Jau har banyakdipraktekkan di antara para bangsawan Rajput. Swaami (suami) dan Satya (setia)


Di India, bentuk kesetiaan seorang wanita terhadap pasangannya, sudah terpatri Dalam dan berlangsung sejak beratus abad. Pada periode epikdi India (sekitar 500 SM - 500 M) buku-buku hukum yang disebut Dharmashastra, atau risalah tentang perilaku yang benar (dharma), di kompilasi olehgolongan lelaki Brahman menjadi standar agamayang digunakan untuk mengukur perilaku seseorang.

Di dalam Dharmashastra, tertulis akan ideologiStridharma, ideologi tentang cara hidup yang benarbagi seorang istri, yang menuntut pengabdianwanita pada satu suami. Ideologi Stridharma menyatakan bahwa suami bagiseorang wanita adalah semacam “tuhan”, dandalam bahasa Sanskerta, kata untuk pasangan istriadalah -“Swaami”- (suami) yang secara harfiah diartikan “tuhan dan guru”.

Sehingga, kebahagiaan hidup seorang istri yang ideal adalah memuaskan suaminya secara penuh, sedangkan kekhawatiran seorang istri yang sejati adalah ketidakmampuan melakukan pengabdian secara utuh dan menyeluruh. Pengabdian dalam bentuk kesetiaan yang tidakdapat dipisahkan sekalipun dengan kematian.Keseluruhan sikap dan kesempurnaan ekspresikesetiaan tertinggi seorang istri dalam suatu perkawinan di India diungkapkan dalam bentukSati.

Apakah Sati tepatnya merupakan praktek pengorbanan diri yang asli berasal dari India atau diadopsi dari budaya lain, tidak diketahui dengan pasti. Catatan tertua yang didapati tentangpengorbanan diri wanita di India ditulis sekitar tahun 326 SM oleh Aristobulus dari Cassandreia,seorang sejarawan Yunani yang turut dalam ekspedisi Alexander Agung di Lembah Indus, India.Beliau menemukan adanya praktek pengorbanan wanita di kota Taxila (kini masuk di dalam wilayah Pakistan).

Sejarah India serta teks-teks sastra yang memuat praktek Sati, banyak menarik perhatian bangsaasing ke India. Di dalam pemerintahan kolonial Inggris, pada akhir tahun kedelapan belas danawal abad kesembilan belas, tulisan-tulisan tentang Sati segera berkembang dari kisah-kisah yangeksotis hingga tulisan-tulisan yang langsung mengutuk keberadaan praktek Sati.

Praktek Sati akhirnya dilarang oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1829 oleh Lord Bentinck,Gubernur-Jenderal India (1828-1835) dan diperkuat kembali di abad 20 pada Sati (Prevention)Act 1987. Namun, terlepas dari larangan hukum pada kenyataannya, hal ini terus terjadi hinggaabad ke 21, sebagaimana dibuktikan dengan berita terakhir pada tanggal 13 Oktober 2008, didesa Chechar (India tengah). Seorang janda bernama Lalmati Verma berusia 71 tahun,mengorbankan dirinya kedalam tumpukan api kremasi Shivnandan Verma, suaminya.

Itulah sati merupakan simbol kestiaan tertinggi seorang istri kepada suaminya. Masih maukah istri-istri sekarang mengorbankan segalanya untuk suaminya???. Apakah praktek sati harus diterapkan lagi, jika melihat kenyataan-kenyataan sekarang, dimana banyak seseorang yang berstatus istri, malah selingkuh dan menyeleweng pada suaminya???, meskipun di sisi lain praktek sati tidak manusiawi, namun maknanya harus diresapi. Itulah sati simbol kesetiaan Istri kepada suaminya.

SEJARAH SATI

Sati, menurut seorang teolog Hindu terkemuka, memiliki akarnya di masyarakat Yunani kuno. Korban api mirip sati ada dalam masyarakat Jerman, Slavia dan ras lain di samping Yunani. Sangat mungkin praktek Sati datang ke India dalam tahun 1 AD. Melalui Kushana, sebuah ras Asia Tengah yang memerintah bagian barat laut India. Sati tidak pernah dipraktekkan di manapun di India Selatan. Bahkan di India Utara, ia dipraktekan kebanyakan di antara suku perang yang disebut Rajput yang merupakan keturunan dari Kushana, Saka dan Parthiana.

Suku bangsa Rajput adalah suku pahlawan perang Hindu yang sangat fanatik, yang senantiasa dalam peperangan melawan kaum muslim dan juga diantara mereka sendiri. Tampaknya bangsa Rajput ini memiliki banyak janda-janda muda yang mungkin akan menimbulkan masalah etik dan moral dalam masyarakat monogami. Dari pada mengijinkan seorang laki-laki, seperti orang Islam, memiliki lebih dari satu istri, kaum Rajput memakai cara mudah untuk menyelesaikan soal janda yang tidak diharapkan dengan Sati. Itulah satu-satunya alasan logis yang dapat kita ambil mengenai praktek Sati yang sangat menghebohkan ini.

HOT: Media-media Penyebar Hoax


Mengenal sedikit media-media penyebar hoax - The Onion dan Weekly World News

Saya akan mengajak kalian untuk melihat dua media asing yang mungkin paling bertanggung jawab dalam penyebaran hoax di Indonesia, yaitu The Onion dan Weekly World News.

Hari ini saya mendapat tantangan dari seseorang untuk memecahkan sebuah misteri, yaitu penemuan sebuah patung malaikat yang berusia 200.000 tahun. Mungkin tidak terlalu aneh, tetapi patung ini ditemukan di bulan. Ketika kalian mendengarnya, sensor di kepala kalian mungkin segera bereaksi dan mengirim satu kata ke pikiran kalian, yaitu "HOAX".

Benar sekali. Kisah penemuan itu memang hoax.

Kali ini saya akan menulis mengenai satu cara untuk mengetahui apakah suatu berita hoax atau bukan. Cara ini tidak membutuhkan analisa mendalam yang rumit. Cara yang saya maksud adalah melihat sumber pertama berita. Tentu saja, karena kebanyakan berita yang beredar adalah hasil copy paste, kita mungkin sedikit kesulitan menemukan sumber aslinya. Tetapi kita bisa melakukannya dengan bantuan google.

Di Amerika dan Eropa, ada banyak media yang mengkhususkan diri dalam berita parodi atau satir. Media semacam ini mencampuradukkan antara kisah fiktif dengan kisah nyata. Namun, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan karena mereka menyatakan dengan jelas kalau mereka adalah media parodi dan satir. Semua pelanggannya mengetahui dengan jelas kalau kisah yang ditampilkan hanya fiksi. Tetapi mereka menganggapnya hanya sebagai sebuah hiburan. Tidak ada yang menganggapnya sebagai kisah yang serius.

Nah, jika kalian menemukan sebuah kisah spektakuler (yang sepertinya mustahil) yang bersumber dari media-media semacam ini, kalian boleh menganggapnya sebagai hoax.

Dua di antara media parodi yang paling terkenal adalah The Onion dan Weekly World News.

The Onion
The Onion adalah media parodi yang beredar dalam bentuk tabloid di Amerika Serikat dan berdiri pada tahun 1988. Ketika internet booming, media ini pun menciptakan theonion.com. Luar biasanya sirkulasi tabloid ini mencapai hingga 690.000 eksemplar.

Banyak berita parodi atau satir yang dimuat oleh the onion kemudian tersebar dan diberitakan oleh media-media utama lainnya. Contohnya, the onion pernah mempublikasikan berita parodi yang berjudul "Para anggota kongres mengancam akan meninggalkan Washington DC kecuali pemerintah membangun gedung DPR yang baru". Berita ini kemudian dikutip oleh Beijing Evening News yang kemudian juga dikutip oleh Reuters.

Hebatnya, walaupun The Onion sudah mengklarifikasinya, Beijing Evening News menolak mencabut berita itu dan menuntut adanya bukti kalau berita itu bohong. Luar biasa! Belakangan, Beijing Evening News menyerah dan mencabut berita itu sambil mengeluarkan respon marah: "Beberapa media kecil Amerika secara teratur memalsukan berita untuk menipu orang-orang dengan tujuan menghasilkan uang."

Memang benar. Tetapi The Onion telah memberitahukan kepada para pembacanya sejak awal kalau mereka adalah media parodi. Sayangnya media besar seperti Beijing Evening News tidak pernah membaca pemberitahuan itu.

Mayat Michael Jackson
Pada tanggal 16 Maret 2005, The Onion menurunkan berita kalau pihak kepolisian yang meneliti Ranch neverland milik Michael Jackson menemukan sebuah mayat yang setelah diidentifikasi ternyata merupakan mayat Michael Jackson. Menurut berita itu, mayat tersebut telah meninggal sekitar 18 atau 20 tahun yang lalu, yang artinya Michael Jakcson yang saat itu masih hidup adalah seorang penipu yang sedang menyamar!

Saya pernah diminta oleh dua pembaca untuk meneliti kisah ini. Sekarang kalian tahu kalau semuanya hoax belaka.

Neil Armstrong dan konspirasi pendaratan bulan
Pada September 2009, dua koran Bangladesh, The Daily Manab Zamin dan The New Nation memuat berita mengenai Neil Armstrong. Kedua media tersebut mencantumkan the onion sebagai sumber. Dalam berita tersebut dikatakan kalau Neil Armstrong telah mengadakan konferensi pers untuk memberikan pengakuan kalau pendaratan di bulan adalah palsu dan merupakan hasil rekayasa terencana. Setelah menyadari kalau berita itu adalah berita parodi, kedua media tersebut kemudian meminta maaf kepada pembacanya karena tidak memeriksa kebenaran berita tersebut sebelumnya.

Justin Bieber dan Paedophilia
Berita terakhir dari The Onion yang cukup membuat heboh adalah mengenai Justin Bieber. The Onion menurunkan berita kalau Justin Bieber, idola para remaja yang baru berusia 16 tahun, sesungguhnya adalah seorang paedophilia berusia 51 tahun yang sedang menyamar.



Kisah ini tentu saja sangat lucu, aneh dan tidak dapat dipercaya. Tetapi banyak yang mempercayai kisah ini dan saya menerima banyak permintaan untuk menyelidiki hal ini. Sekarang kalian pun mengetahui kalau kisah ini hanyalah sebuah hoax.

Jadi, bagi para wanita, kalian bisa bernafas lega sekarang.

Weekly World News
Nah, majalah yang satu ini lebih hebat. Ia sudah berdiri sejak tahun 1979 dan paling banyak menghasilkan hoax yang beredar di Indonesia. Saat ini, edisi cetak majalah ini sudah tidak beredar lagi, namun masih beredar dalam bentuk online.

Salah satu kisah hoax yang dimuat oleh majalah ini dan dianggap sebagai kebenaran adalah kisah mengenai dua penumpang kapal Titanic yang ditemukan puluhan tahun setelah tenggelam tanpa menjadi tua sedikit pun. Saya sudah pernah menulis mengenai ini. Kalian bisa melihatnya disini.

Andrew Carlssin - Time Traveler dari tahun 2256
Pada tanggal 16 April 2009, saya menulis mengenai Andrew Carlssin, seorang pria yang mengaku berasal dari tahun 2256. Sebelum saya menulis mengenai Carlssin, saya masuk ke google.co.id dan mengetik nama "Andrew Carlssin". Tidak ada satupun hasil pencarian dari Indonesia yang muncul. Jadi, saya tahu kalau tidak ada satupun blogger Indonesia yang pernah menulis mengenai pria ini. Lalu, saya menulis dan mempostingnya pada tanggal 16 April 2009.

2 hari kemudian, tulisan itu masuk menjadi 10 besar berita top di lintasberita.com. Satu minggu setelah itu, saya kembali masuk ke google.co.id dan mengetik nama itu kembali. Kali ini, saya menemukan lebih dari 20 blog yang berisi kisah mengenai Carlssin. Tulisan itu telah dikopas dimana-mana!

Sekarang, jumlah itu lebih banyak lagi dan yang membuat saya menjadi tidak enak hati adalah banyak yang menganggap kisah itu sebagai kebenaran!

Pada saat itu, saya menulis mengenai Carlssin karena berita itu dimuat di yahoo news. Tetapi masalahnya, yahoo news ternyata mengutipnya dari Weekly World News (WWN).

Saat ini, sensor hoax saya telah bekerja dengan lebih baik dan saya percaya kalau Carlssin adalah hoax karena memang saya tidak menemukan bukti keberadaannya. Saya juga sudah memindahkan tulisan itu ke kategori hoax di blog ini.

Gambar-Gambar yang Menginspirasi dari Musibah Badai Sandy di Amerika


Musibah yang kebanyakan menimpa negara-negara bagian Amerika timur ini mampu mempersatukan warga sekitar untuk menolong sesama, berikut adalah foto-foto menyentuh dari musibah badai Sandy:
1. Karena tidak semua listrik menyala di daerah New Jersey, sebuah menyumbangkan listriknya untuk digunakan bersama warga sekitar

2. Karyawan rumah sakit Bellevue membuat rantai manusia di tangga untuk mengoper bahan bakar pesawat yang akan digunakan untuk generator cadangan rumah sakit.

3. Seorang doktor di Manhattan, New York memberikan pelayanan medikal gratis di kantornya

4. Suster-suster ini mengorbankan untuk tidak tidur dan tidak pulang ke rumah demi kelancaran persalinan bayi-bayi di rumah sakit. Meskipun begitu mereka masih bisa tersenyum.

5. Restoran di New York membagikan makanan gratis

6. Seorang anak kecil membagikan muffin untuk para tentara yang mengevakuasi warga-warga di Hoboken

7. Seorang anak kecil di Texas meminta tolong kepada seorang ibu yang bekerja di yayasan untuk mengirimkan permen yang ia dapat dari pesta Halloween kepada teman-temannya yang berada di negara bagian New York dan sekitarnya yang tidak merayakan pesta Halloween akibat bencana badai Sandy.