facebook

Mengapa Kita Bisa Merinding? Berikut Alasannya


img

Beberapa kondisi tertentu yang dialami seperti ketakutan atau kedinginan bisa menimbulkan reaksi tubuh merinding. Kenapa fenomena ini bisa terjadi?
Merinding adalah fenomena fisiologis yang diwarisi oleh nenek moyang sejak zaman dahulu dan dialami oleh semua mamalia.
Saat orang merasa merinding, tidak hanya rambut di kulit yang berdiri tapi juga disertai dengan munculnya gundukan-gundukan di tempat rambut tersebut tumbuh. Timbulnya gundukan tersebut akibat adanya kontraksi dari otot yang kecil.
Seperti dikutip dari Scientificamerican, merinding terjadi karena alam bawah sadar seseorang melepaskan hormon stres yang disebut dengan adrenalin. Adrenalin yang dihasilkan oleh manusia melalui dua kelenjar kecil di atas ginjal tidak hanya menyebabkan kontraksi otot, tapi juga mempengaruhi banyak reaksi tubuh lainnya.

Selain itu merinding juga bisa muncul sebagai akibat dari kontraksi otot erector kecil yang ada di dalam kulit. Ketika rangsangan ini menghasilkan perubahan saraf, maka terjadi kontraksi pada otot sehingga rambut di atas kulit menjadi berdiri.
Tubuh yang merinding bisa terjadi sementara dan menghilang beberapa saat kemudian. Dan setiap orang tidak mampu mencegah tubuh yang merinding, sama halnya dengan muka yang memerah dan juga tubuh berkeringat.
Terdapat beberapa kondisi tubuh yang bisa menyebabkan rambut di kulit berdiri, yaitu:

Rangsangan udara dingin
Berdasarkan sebuah artikel yang ditulis oleh Eric Sonstroem dari Indiana University dalam website 'A Moment of Science', merinding adalah suatu reaksi primitif yang timbul dari sistem limbik otak. Ketika ada rangsangan udara dingin, maka rambut di ujung kulitnya akan berdiri untuk membantu menghangatkan tubuhnya.

Reaksi emosional
Beberapa reaksi emosional bisa menyebabkan tubuh merinding, seperti ketakutan, menonton film, melihat sebuah karya seni atau mendengar suatu konser musik. Emosi yang timbul bisa menyebabkan piloerection dari akar rambut menjadi bervariasi dan kompleks. Namun sampai saat ini belum diketahui mengapa ada orang yang merinding terhadap suatu rangsangan tertentu, sementara yang lainnya tidak.
Fight atau flight
Merinding menjadi respons dari mekanisme 'fight or light'. Ketika manusia merasa waspada terhadap adanya suatu bahaya, maka akan mengeluarkan adrenalin dan darah yang dipompa ke dalam otot menjadi meningkat sehingga tubuh menjadi merinding.