Kota Sakai, Jepang, punya banyak bangunan
bersejarah yang cukup menarik. Salah satunya adalah rumah Tamaguchi yang
berumur 400 tahun. Rumah ini dibangun tanpa paku dan tali. Kok bisa ?
bersejarah yang cukup menarik. Salah satunya adalah rumah Tamaguchi yang
berumur 400 tahun. Rumah ini dibangun tanpa paku dan tali. Kok bisa ?
Tamaguchi Residence dibangun pada tahun 1615
pada masa Kekaisaran Edo. Bangunan itu dibuat setelah terjadi perang sipil di
Osaka, Jepang. Pemiliknya adalah seorang pemimpin daerah atau ‘shoya’ bernama
Tamaguchi.
pada masa Kekaisaran Edo. Bangunan itu dibuat setelah terjadi perang sipil di
Osaka, Jepang. Pemiliknya adalah seorang pemimpin daerah atau ‘shoya’ bernama
Tamaguchi.
detikTravel berkesempatan melihat langsung
rumah tua tersebut bersama rombongan ASEAN Weekly Committe. Lokasinya berada di
1-2-31 Nishikino-cho Higashi, Sakar ku, Sakai, sekitar 30 menit perjalanan dari
bandara Osaka.
rumah tua tersebut bersama rombongan ASEAN Weekly Committe. Lokasinya berada di
1-2-31 Nishikino-cho Higashi, Sakar ku, Sakai, sekitar 30 menit perjalanan dari
bandara Osaka.
Luas rumah yang biasa digunakan untuk
perkumpulan warga Jepang itu sekitar 832,95 m2. Terdiri dari ruang utama,
taman, tiga kamar dan dapur.
perkumpulan warga Jepang itu sekitar 832,95 m2. Terdiri dari ruang utama,
taman, tiga kamar dan dapur.
Sejak pertama berdiri, bangunan itu sudah tiga
kali direnovasi. Pertama pada tahun 1775, untuk membangun tempat persediaan
makanan. Lalu pada tahun 1800 ketika membangun ruangan lain di bagian utara.
Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1970 guna mengganti atap yang kerap
bocor.
kali direnovasi. Pertama pada tahun 1775, untuk membangun tempat persediaan
makanan. Lalu pada tahun 1800 ketika membangun ruangan lain di bagian utara.
Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1970 guna mengganti atap yang kerap
bocor.
“Sisanya semua bangunan asli, mulai dari
kayu rangka bangunan dan dapur,” kata Hisanori Kato, pemandu rombongan.
kayu rangka bangunan dan dapur,” kata Hisanori Kato, pemandu rombongan.
Menurut cerita Kato, rumah itu bisa bertahan
selama ini karena strukturnya yang sangat kuat. Kayu-kayu penyangganya diambil
dari bahan kualitas terbaik.
selama ini karena strukturnya yang sangat kuat. Kayu-kayu penyangganya diambil
dari bahan kualitas terbaik.
“Dan uniknya mereka tidak memakai paku
atau tali untuk menyambungkannya. Jadi hanya saling tumpu saja,” kata pria
yang fasih berbahasa Indonesia ini.
atau tali untuk menyambungkannya. Jadi hanya saling tumpu saja,” kata pria
yang fasih berbahasa Indonesia ini.
Kini, rumah tersebut sudah diserahkan dari
keluarga Tamaguchi ke pemerintah Sakai untuk dijadikan museum. Setiap hari
ribuan turis mendatangi bangunan itu. Tiket masuknya 200 Yen (sekitar Rp
25.000).
keluarga Tamaguchi ke pemerintah Sakai untuk dijadikan museum. Setiap hari
ribuan turis mendatangi bangunan itu. Tiket masuknya 200 Yen (sekitar Rp
25.000).
waktu Sakai. Khusus orang tua di atas 65 tahun dan anak-anak di bawah 15 tahun,
tak dipungut biaya apa pun alias gratis.