facebook

Gigi Manusia Lebih Keras Dari Gigi Hiu





Gigi Manusia Lebih Keras Dari Gigi HiuKita mengenal ikan hiu adalah salah satu hewan terbuas. Dan selain terkenal kebuasannya, hiu juga memiliki data menyeramkan lainnya dari setiap organ tubunya.
Ikan Hiu adalah ancaman bagi manusia, tetapi gigi predator ini tidak sekuat potensi dirinya. Gigi manusia sebenarnya lebih keras dari gigi ikan hiu.
Peneliti Jerman dari Universitas Duisburg-Essen dan Institut Max Planck di Dusseldorf menyimpulkan bahwa gigi ikan hiu tidak sekeras gigi manusia. Studi ini diterbitkan dalam Journal jurnal Biologi Struktural.
Gigi ikan hiu terdiri dari fluorapatite (mineral ini juga ditemukan di beberapa pasta gigi), fleksibel mengelilingi dentin. Para peneliti telah mempelajari urutan kristal fluorapatite di gigi dua spesies predator laut : hiu mako dan hiu harimau. Mereka menggunakan mikroskop pemindaian sinar-X dan metode difraksi.
Selain itu, para peneliti memeriksa gigi predator pada kekuatan mekanik. Ditemukan, misalnya, bahwa struktur gigi dari berbagai jenis hiu sangat mirip. Terlepas dari kenyataan bahwa email gigi predator laut terdiri dari mineral fluorapatite sangat keras, dan enamel gigi manusia setidaknya dari mineral hidroksiapatit padat, gigi manusia lebih keras bila dibandingkan dengan gigi hiu, berkat struktur khusus mikro dan nano.
Ditemukan bahwa gigi dari kedua spesies tersebut memiliki struktur yang serupa, meskipun mereka hiu mako dan harimau menggunakan giginya dalam berbagai cara : mako merobek mangsanya sampai hancur, dan harimau memotongnya. Hydroxyapatite, komponen utama dari enamel manusia, juga hadir dalam tulang-tulangnya, kalah dengan kekuatan fluorapatite.  Namun, kristal hidroksiapatit dalam gigi manusia terpaku dengan cara yang khusus, bila tumbuh tidak terjadi microcracks.
Kemungkinan besar, semakin rendah kekerasan gigi hiu, dengan demikian retak enamel untuk mereka bukan masalah besar.  Di masa depan, peneliti berencana untuk mempelajari gigi hiu dari berbagai usia, dan juga menggunakan informasi ini untuk mengembangkan jenis gigi palsu baru.